![]() |
Rancangan gedung baru DPR |
"Wakil rakyat membuat ulah lagi", mungkin itulah kata-kata yang dibicarakan oleh masyarakat saat ini yaitu rencana membangun gedung baru DPR. Bagi saya, masalah seperti ini sebenarnya memperlihatkan masih rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia karena pastilah rencana yang dibuat mempunyai nilai positif.
Sebagai warga negara, saya juga termasuk yang tidak setuju untuk dilakukan pembangunan gedung baru tersebut! Saya tentu saja ada alasannya, dan mungkin masyarakat lainnya juga punya alasan untuk menolak rencana tersebut. Berikut ini merupakan alasan saya kurang setuju atas pembangunan gedung baru DPR.
1. "Berikan yang lebih dari pada apa yang diminta". Hingga saat ini saya belum mendengar hasil kinerja DPR yang cukup fenomenal, yang jika di uangkan lebih dari satu trilyun. Pada jaman sekarang masyarakat telah cukup pandai memperhitungkan antara bagus tidaknya apa yang mereka lihat dan dengar sehingga rencana pembangunan gedung tersebut mendapat penolakan dari mayoritas masyakarakat.
2. "Informasi dari DPR ke rakyat kurang". Poin ini merupakan jawaban dari poin satu yaitu: saya percaya bahwa anggota DPR selama ini telah bekerja dengan maksimal. namun permasalahan terletak "bagaimana membuat mekanisme laporan sehingga prestasi yang didapat mampu dimengerti masyarakat luas". Sebagus apapun kerja, namun tidak berarti apa-apa jika tidak diketahui oleh orang lain!. Maka buatlah laporan yang nyata dan jelas kemudian sampaikan ke publik agar kontraversi cepat selesai.
3. "Gedung baru vs Efisiensi". Melalui media televisi didapatkan informasi bahwa, permasalahan utama pembangunan gedung baru karena gedung yang lama sudah tidak mencukupi untuk menampung karyawan / staff dalam bekerja. Namun hasil liputan dari salah satu televisi memperlihatkan bahwa masih ada ruang di gedung lama yang kondisinya belum / jarang terpakai. Kenapa tidak lakukan efisiensi dengan memanfaatkan ruang yang belum / jarang terpakai tersebut untuk digunakan sebagai kantor, walaupun sifatnya tidak tetap. Efisiensi anggaran saat ini sangatlah diperlukan sebab kenaikan harga minyak dunia memaksa negara untuk mengalokasikan dana subsidi yang lebih besar.
4. "Kualitas tidak harus karena fasilitas yang baik, namun lebih karena pengambilan sikap dan keputusan yang cerdas dan tepat". Misalnya gedung baru DPR tetap dibangun, sebenarnya hanya akan membebani anggota DPR sendiri karena harus membuktikan dengan gedung baru maka kualitas akan meningkat! Padahal kualitas tidak mutlak seperti itu.
Akhirnya, saya sebagai rakyat mengharapkan: "apa yang dilakukan benar-benar untuk kebaikan rakyat secara nyata dan masyarakat sendirilah yang bicara baik tidaknya kenerja". Semoga ditemukan titik penyelesaian yang baik.
Ditulis oleh ilmuflora.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar yang diberikan, hindarkan menulis komentar yang bersifat spam. Terimakasih.ilmuflora.com