Selamat bertemu kembali dengan ilmuflora.com yang kurang lebih sudah dua minggu tidak up-date artikel dikarenakan kesibukan yang padat. Kali ini saya akan membahas tentang pelaksanaan dari pameran Flora Fauna Expo 2011 yang seminggu lalu telah berakhir. Tentunya saya dan pembaca ilmuflora.com berharap pelaksaan pameran tersebut berjalan dengan baik dan sukses. Walaupun tidak bisa dibilang sepi peminat namun jika dibandingkan dengan pelaksanaan pameran tahun ini peminat masyarakat semakin menurun. Kondisi seperti ini tentu saja harus dicarikan solusi agar bisnis tanaman hias kembali seperti kejayaan Anthurium beberapa tahun yang lalu. Berikut ini merupakan beberapa solusi untuk meningkatkan minat masyarakat untuk kembali menekuni hobi tanaman hias ataupun tanaman lainnya.
1. Penentuan harga tanaman yang rasional. Pada masa kejayaan Anthurium pada lima tahun yang lalu, tidak hanya orang awam tentang tanaman hias saja yang terheran-heran dengan harga tanaman yang melebihi nilai satu milyar, penghobi tanaman hiaspun tidak habis pikir, kok ada saja yang mau beli!. Dinegara lain tidak ada tanaman yang laku hingga semahal itu. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan jiwa marketing masyarakat masih sangat rendah, sehingga belum bisa berpikir jauh kedepan, terlalu mudah tergiur untuk yang dijanjikan. Seharusnya pada saat anthurium sedang berjaya, kestabilan harga dikondisikan pada kisaran normal bersama-sama oleh himpunan tanaman hias Indonesia agar kejatuhan harga tidak terjadi seperti saat ini. Yang akhirnya berefek pada menurunnya minat masyarakat untuk memelihara tanaman hias karena kerugian akibat pembelian Anthurium yang dibanggakan ternyata saat ini sulit untuk dijual walaupun dengan harga murah.
2. Geser pelaksanaan pameran. Pelaksanaan pameran tanaman hias hampir tiap tahun bersamaan dengan Pekan Raya Jakarta yang tentu saja lebih menarik ketimbang ke pameran tanaman karena lebih banyak ditemui hal-hal baru walaupun harus mengeluarkan uang untuk masuk. Pelaksanaan yang bersamaan ini setidaknya akan membuat masyarakat membuat pilihan untuk berkunjung ke pameran mana? Atau setidaknya begini, "bagi yang berkantong pas-pasan pada saat telah pergi ke PRJ, mereka sudah kehabisan uang dan tentu saja tidak akan berpikir lagi untuk beli tanaman walaupun harga saat ini sangat murah." Sarab dari ilmuflora.com sebaiknya geser pelaksanaan pada musim penghujan sekitar oktober hingga januari.
3. Perbanyak informasi tentang pelaksanaan pameran. Pelaksaan pameran hias di lapangan banteng saat ini seolah-olah hanya untuk penduduk Jakarta saja. Sebab minimnya informasi membuat masyarakat luas tidak tahu adanya pelaksanaan pameran ini, padahal pembeli yang lebih aktif biasanya dari luar jawa. Mereka tidak akan jauh-jauh ke Jakarta jika tidak informasi pelaksanaan yang jepas.
4. Pemerintah harus membantu dalam hal penciptaan spesies baru. Peranan pemerintah saat ini dalam hal penciptaan spesies baru sangatlah minim, padahal adanya spesies tanaman hias baru akan merangsang masyarakat untuk kembali menanam tanaman, atau paling tidak dapat menciptakan isu positif yang akan mendongkrak penjualan tanaman. Karena peranan berita yang positif di masyarakat sangat berpengaruh pada bisnis tanaman hias.
ilmuflora.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar yang diberikan, hindarkan menulis komentar yang bersifat spam. Terimakasih.ilmuflora.com