Pohon cemara di depan benteng Vandenberg |
Sekitar dua minggu yang lalu, saya dan keluarga jalan-jalan ke Jogja, tepatnya di Malioboro. Pada saat sedang beristirahat di taman,dan kondisi tiupan angin terasa cukup kencang, mungkin karena akan turun hujan. Ditempat tersebut terdapat empat pohon cemara yang tingginya lebih dari tiga puluh meter dan tertiup angin hingga kondisi pohon miring. Untungnya tiupan angin tidak berlangsung lama sehingga kondisi pohon yang miring tersebut tidak sampai tumbang. Namun tidak ada salahnya saya belajar dari peristiwa tersebut yaitu dengan mengenali pohon perindang yang berpotensi membuat celaka.
1. Kondisi pohon menjulang tinggi. Pohon dengan jenis ini sangat mudah tumbang oleh tiupan angin. Struktur akarnya yang kurang menyebar membuat daya tahan akar untuk menahan terpaan angin menjadi lemah. Contoh: pohon cemara.
2. Pohon dengan batang horisontal dan berdaun lebat. Karena bentuk batang yang mendatar, akibatnya batang mendapat gaya grafitasi yang tidak ditopang oleh kekuatan batang secara penuh. Ditambah lagi dengan kondisi daun yang lebat sehingga beban batang menjadi berlipat. Contoh: pohon beringin.
3. Pohon dengan serat ketiak batang yang rapuh. Bentuk ketiak batang yang rapuh menjadi penyebab utama terjadinya patahan pada batang pohon perindang. Biasanya ketiak batang pohon yang tidak bagus terlihat struktur uratnya dengan jelas, dan struktur urat tersebut menjadi jalannya terjadi sobekan pada batang. Contoh: pohon akasia.
4. Pohon yang sudah berumur tua atau sudah rapuh. Jenis pohon seperti ini paling mudah diidentifikasi kondisinya. Biasanya orang yang berada didekat pohon tersebut sudah waspada karena secara visual sudah terlihat lemah.
Setidaknya dengan mengetahui kondisi tersebut maka kecelakaan atau kerugian akibat tertimpa pohon tumbang dapat dihindari.Salam Ilmuflora.
1 komentar:
mohon informasi dan foto pohon ketepeng laut. trimakasih.
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar yang diberikan, hindarkan menulis komentar yang bersifat spam. Terimakasih.ilmuflora.com