![]() |
Tanaman padi |
Adanya pemanasan global akhir-akhir ini telah menimbulkan berbagai bencana dan perubahan iklim yang berdampak terhadap produktifitas pangan diseluruh dunia. Di beritakan beberapa waktu yang lalu oleh badan pangan sedunia, bahwa untuk beberapa tahun yang akan datang, akan terjadi kekurangan stok untuk bahan pokok pangan karena banyaknya bencana alam dan perubahan iklim yang dratis sehingga produksi pangan menurun. Setidaknya ada 5 bahan pangan yang akan harganya akan melonjak sebagai akibat kelangkaan yang terjadi. Bahan pangan tersebut yaitu:
1. Gandum. Saat ini hampir semua negara didunia telah mengkonsumsi gandum sebagai makanan pokok. Seperti negara Indonesia walaupun gandum bukan bahan utama namun jumlah populasi orang yang besar dan peningkatan kebutuhan masyarakat untuk konsumsi gandum maka kebutuhan gandum hampir menyamai kebutuhan beras. Resiko jika terjadi kenaikan harga gandum dunia maka inflasi akan naik sangat tinggi yang dapat berakibat mempengaruhi kestabilan ekonomi nasional.
2. Beras. Beras bagi masyarakat Indonesia merupakan makanan pokok yang wajib dikonsumsi. Walaupun Indonesia termasuk penghasil beras yang terbaik didunia, namun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, negara masih harus mengimpor beras dari negara lain karena total produksi didalam negeri baru bisa memenuhi sekitar 60% kebutuhan beras nasional. Melonjaknya harga beras disebabkan oleh banyaknya bencana alam dan perubahan iklim sehingga terjadi penurunan produktifitas beras. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan alokasi dana untuk petani dalam hal penyediaan pupuk murah dan penyediaan sarana pembasmi hama penyakit yang sekarang semakin dikeluhkan oleh petani.
3. Minyak Goreng. Kelapa sawit merupakan penghasil minyak goreng yang lebih besar dibandingkan dengan kelapa biasa. Namun sehubungan dengan pembatasan pembongkaran hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, membuat peningkatan produksi minyak goreng nasional tidak bertambah. Memang sebaiknya penebangan hutan jangan terjadi lagi dan untuk selusinya sebaiknya pemerintah membuat kebijakan tentang pemanfaatan lahan yang tidak produktif / tandus untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Jika dari sekarang dibiarkan saja maka tahun mendatang harga minyak goreng bisa dua kali lipat harga sekarang.
4. Gula. Saat ini, kebutuhan akan gula sudah tergantung dari negara lain. Hal tersebut sangatlah mengkawatirkan karena kebutuhan yang terus meningkat namun produksi dalam negeri tidak berkembang. Pemerintah harus secepatnya menggalakkan penanaman tebu skala nasional untuk mengantisipasi melonjaknya harga gula.
5. Bumbu dapur. Jangan sepelekan barang berupa cabe, bawang dan sejenisnya. Kita sudah mendapat pengalaman yang harga cabe melonjak hingga sampai 600%. Kejadian seperti itu masing akan terjadi lagi ditahun-tahun yang akan datang dan frekuensinya semakin sering, apalagi jika terjadi bencana skala besar seperti banjir, sudah pasti harga melonjak.
Itulah setidaknya 5 bahan pangan yang harus di waspadai untuk lebih diperhatikan dalam ketersediaannya. Dan mungkin bagi yang akan memanfaatkan peluang kelangkaan bahan pengan tersebut, mulai saat ini dapat memulai usaha yang satu tahun kedepan dapat diketahui hasilnya. Salam Ilmuflora.
1. Gandum. Saat ini hampir semua negara didunia telah mengkonsumsi gandum sebagai makanan pokok. Seperti negara Indonesia walaupun gandum bukan bahan utama namun jumlah populasi orang yang besar dan peningkatan kebutuhan masyarakat untuk konsumsi gandum maka kebutuhan gandum hampir menyamai kebutuhan beras. Resiko jika terjadi kenaikan harga gandum dunia maka inflasi akan naik sangat tinggi yang dapat berakibat mempengaruhi kestabilan ekonomi nasional.
2. Beras. Beras bagi masyarakat Indonesia merupakan makanan pokok yang wajib dikonsumsi. Walaupun Indonesia termasuk penghasil beras yang terbaik didunia, namun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, negara masih harus mengimpor beras dari negara lain karena total produksi didalam negeri baru bisa memenuhi sekitar 60% kebutuhan beras nasional. Melonjaknya harga beras disebabkan oleh banyaknya bencana alam dan perubahan iklim sehingga terjadi penurunan produktifitas beras. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan alokasi dana untuk petani dalam hal penyediaan pupuk murah dan penyediaan sarana pembasmi hama penyakit yang sekarang semakin dikeluhkan oleh petani.
3. Minyak Goreng. Kelapa sawit merupakan penghasil minyak goreng yang lebih besar dibandingkan dengan kelapa biasa. Namun sehubungan dengan pembatasan pembongkaran hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, membuat peningkatan produksi minyak goreng nasional tidak bertambah. Memang sebaiknya penebangan hutan jangan terjadi lagi dan untuk selusinya sebaiknya pemerintah membuat kebijakan tentang pemanfaatan lahan yang tidak produktif / tandus untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Jika dari sekarang dibiarkan saja maka tahun mendatang harga minyak goreng bisa dua kali lipat harga sekarang.
4. Gula. Saat ini, kebutuhan akan gula sudah tergantung dari negara lain. Hal tersebut sangatlah mengkawatirkan karena kebutuhan yang terus meningkat namun produksi dalam negeri tidak berkembang. Pemerintah harus secepatnya menggalakkan penanaman tebu skala nasional untuk mengantisipasi melonjaknya harga gula.
5. Bumbu dapur. Jangan sepelekan barang berupa cabe, bawang dan sejenisnya. Kita sudah mendapat pengalaman yang harga cabe melonjak hingga sampai 600%. Kejadian seperti itu masing akan terjadi lagi ditahun-tahun yang akan datang dan frekuensinya semakin sering, apalagi jika terjadi bencana skala besar seperti banjir, sudah pasti harga melonjak.
Itulah setidaknya 5 bahan pangan yang harus di waspadai untuk lebih diperhatikan dalam ketersediaannya. Dan mungkin bagi yang akan memanfaatkan peluang kelangkaan bahan pengan tersebut, mulai saat ini dapat memulai usaha yang satu tahun kedepan dapat diketahui hasilnya. Salam Ilmuflora.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar yang diberikan, hindarkan menulis komentar yang bersifat spam. Terimakasih.ilmuflora.com