1. Spesies Anthurium
Anthurium anggota keluarga Araceae populer talas-talasan. Di situ juga termasuk keladi, philodendron, dan aglonema. Diperkirakan pada genus Anthurium terdapat 800 spesies. Diantaranya adalah spesies: Anthurium crystallinum, A. hookeri, A. jenmanii, dan A. plowmanii.Karena banyaknya spesies anthurium, maka laceleaves itu dibagi dalam 18 section. Kelompok itu adalah: belolonchium, calomystrium, cardiolonchium, chamaerepium, cordatopunctatum, dactylophyllium, derucrentium, digitinervium, gymnopodium, leptanthurium, pachyneurium, polyphyllium, porphyrochitonium, scizoplacium, semaeophyllium, tetraspermium, urospadix, dan xyalophyllium.
2. Media tanam Anthurium
di media yang banyak mengandung tanah akan menyebabkan pertumbuhan terhambat, sebab akar kesulitan untuk melakukan penetrasi. Sebaliknya media basah membuat akar cepat busuk. Media berperan besar agar Anthurium tumbuh sehat dan tampil prima. Penanaman AnthuriumAnthurium butuh media poros dan higienis. Media tanam sebaiknya merupakan campuran berbagai bahan, sehingga sirkulasi (porositas) bisa diatur. Ada berbagai jenis media yang bisa dipakai menanam, di antaranya pakis, sabut kelapa, sekam, pasir malang, kaliandra, kotoran hewan, dan spagnum. Media harus dalam keadaan matang (diolah). Pengolahan bisa berupa memotong, menghaluskan, menjemur, atau merendam. Pakis media favorit pekebun karena bisa menyimpan air dalam jumlah yang cukup. Selain itu pakis menyediakan banyak rongga sehingga akar leluasa berkembang. Daya tahannya kuat hingga 2 tahun dan tidak mudah lapuk. Pakis bisa dipakai di dataran rendah dan tinggi, curah hujan rendah atau tinggi.Jika anthurium dipelihara ditempat kering dan bersuhu tinggi, media sabut kelaapa layak jadi pilihan. Sabut kelapa sanggup menahan air dalam jumlah banyak dan tahan lama, sehingga kelembaban terjaga. Kekuranganya sabut kelapa mudah lapuk dan harus dikombinasikan dengan media lain supaya lebih poros. Saat fase pembibitan sekam padi paling banyak digunakan. Harga murah dan bersifat porous. Ada 2 jenis sekam yang dipakai, segar dan bakar. Sekam segar kaya vitamin B1 yang menempel di sisa-sisa kulit ari. Kekuranganya, mudah busuk. Karena itu sebelum dipakai harus difermentasikan. Sekam bakar disukai karena steril, daya tahun lebih dari setahun, mudah menangkap air, dan porous. Akar mudah berkembang biak. Kelemahanya sulit menyimpan air dan hara serta lama kelamaan butiran mengecil.Media tanam kaliandra biasanya hanya digunakan sebagai campuran dengan media tanam yang lain.Media pupuk kandang sebaiknya dihindari karena walaupun mempunyai unsur hara yang tinggi tapi mudah menyebabkan timbulnya jamur pada akar Anthurium yang bisa berakibat penyakit bercak kuning. Spagnum moss bagus dipakai sebagai media persemaian. Untuk tanaman dewasa kurang cocok lantaran bahan ini sangat kuat menyimpan air, sehingga butuh tambahan bahan lain agar media lebih porous.
3. Pemupukan Anthurium
Pertumbuhan Anthurium tergolong lambat. Inilah masalah yang sering dihadap hobiss. Pemupukan dibutuhkan Anthurium untuk sumber nutrisi dan hara. Di dalam pupuk terkandung 12 macam unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Yang utama (unsur makro) adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Sisanya (unsur mikro); boron (B), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng (Zn), dan molibdenum (Mo).Pemberian pupuk diberikan secara bijaksana, sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan pemupukan, ada 2 hal yang penting yang diamati: kesehataan tanaman dan kondisi lingkungan. Jika tanaman sakit, obati dulu penyakitnya baru pupuk dapat diserap optimal. Anthurium yang akarnya busuk tidak akan merespon pupuk.Kondisi lingkungan juga mempengaruhi aplikasi pemupukan. Saat musim hujan tunas muda Anthurium rentan busuk. selain fungisida, tanaman bisa diperkuat dengan pemberian pupuk yang mengandung Ca.
4. Penyiraman Anthurium
Air merupakan komponen penting agar Anthurium bisa tumbuh dengan baik. Air dibutuhkan untuk membantu penyerapan hara. Jika kekurangan air daun Anthurium akan layu dan menguning. Jika tidak segera diatasi, tanaman akan layu permanen dan berakibat pada kematian. namun jika berlebih, air di media menghambat kerja akar. Akar sulit bernafas kemudian membusuk. Penyakit bercak kuning berasal dari kelebihan air.
2. Media tanam Anthurium
di media yang banyak mengandung tanah akan menyebabkan pertumbuhan terhambat, sebab akar kesulitan untuk melakukan penetrasi. Sebaliknya media basah membuat akar cepat busuk. Media berperan besar agar Anthurium tumbuh sehat dan tampil prima. Penanaman AnthuriumAnthurium butuh media poros dan higienis. Media tanam sebaiknya merupakan campuran berbagai bahan, sehingga sirkulasi (porositas) bisa diatur. Ada berbagai jenis media yang bisa dipakai menanam, di antaranya pakis, sabut kelapa, sekam, pasir malang, kaliandra, kotoran hewan, dan spagnum. Media harus dalam keadaan matang (diolah). Pengolahan bisa berupa memotong, menghaluskan, menjemur, atau merendam. Pakis media favorit pekebun karena bisa menyimpan air dalam jumlah yang cukup. Selain itu pakis menyediakan banyak rongga sehingga akar leluasa berkembang. Daya tahannya kuat hingga 2 tahun dan tidak mudah lapuk. Pakis bisa dipakai di dataran rendah dan tinggi, curah hujan rendah atau tinggi.Jika anthurium dipelihara ditempat kering dan bersuhu tinggi, media sabut kelaapa layak jadi pilihan. Sabut kelapa sanggup menahan air dalam jumlah banyak dan tahan lama, sehingga kelembaban terjaga. Kekuranganya sabut kelapa mudah lapuk dan harus dikombinasikan dengan media lain supaya lebih poros. Saat fase pembibitan sekam padi paling banyak digunakan. Harga murah dan bersifat porous. Ada 2 jenis sekam yang dipakai, segar dan bakar. Sekam segar kaya vitamin B1 yang menempel di sisa-sisa kulit ari. Kekuranganya, mudah busuk. Karena itu sebelum dipakai harus difermentasikan. Sekam bakar disukai karena steril, daya tahun lebih dari setahun, mudah menangkap air, dan porous. Akar mudah berkembang biak. Kelemahanya sulit menyimpan air dan hara serta lama kelamaan butiran mengecil.Media tanam kaliandra biasanya hanya digunakan sebagai campuran dengan media tanam yang lain.Media pupuk kandang sebaiknya dihindari karena walaupun mempunyai unsur hara yang tinggi tapi mudah menyebabkan timbulnya jamur pada akar Anthurium yang bisa berakibat penyakit bercak kuning. Spagnum moss bagus dipakai sebagai media persemaian. Untuk tanaman dewasa kurang cocok lantaran bahan ini sangat kuat menyimpan air, sehingga butuh tambahan bahan lain agar media lebih porous.
3. Pemupukan Anthurium
Pertumbuhan Anthurium tergolong lambat. Inilah masalah yang sering dihadap hobiss. Pemupukan dibutuhkan Anthurium untuk sumber nutrisi dan hara. Di dalam pupuk terkandung 12 macam unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Yang utama (unsur makro) adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Sisanya (unsur mikro); boron (B), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng (Zn), dan molibdenum (Mo).Pemberian pupuk diberikan secara bijaksana, sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan pemupukan, ada 2 hal yang penting yang diamati: kesehataan tanaman dan kondisi lingkungan. Jika tanaman sakit, obati dulu penyakitnya baru pupuk dapat diserap optimal. Anthurium yang akarnya busuk tidak akan merespon pupuk.Kondisi lingkungan juga mempengaruhi aplikasi pemupukan. Saat musim hujan tunas muda Anthurium rentan busuk. selain fungisida, tanaman bisa diperkuat dengan pemberian pupuk yang mengandung Ca.
4. Penyiraman Anthurium
Air merupakan komponen penting agar Anthurium bisa tumbuh dengan baik. Air dibutuhkan untuk membantu penyerapan hara. Jika kekurangan air daun Anthurium akan layu dan menguning. Jika tidak segera diatasi, tanaman akan layu permanen dan berakibat pada kematian. namun jika berlebih, air di media menghambat kerja akar. Akar sulit bernafas kemudian membusuk. Penyakit bercak kuning berasal dari kelebihan air.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar yang diberikan, hindarkan menulis komentar yang bersifat spam. Terimakasih.ilmuflora.com